Catur dipercaya dapat meningkatkan “otot mental.” Keuntungan akademik permainan ini juga semakin meluas. Apalagi telah banyak studi membuktikan, catur menambah daya ingat, meningkatkan kemampuan spasial dan keahlian berhitung. Belum lagi peningkatan kemampuan pemecahan persoalan dan memperkokoh logika berpikir.
Karenanya, tak mengherankan jika banyak sekolah di seluruh dunia mulai mendorong pengembangan permainan catur guna peningkatan kemampuan akademik. Apalagi, para peneliti telah menemukan fakta: mempelajari catur secara sistematis meningkatkan kemampuan IQ dan nilai ujian siswa (Dullea 1982; Palm 1990; Ferguson 2000) seperti halnya memperkuat kemampuan matematis, skil bahasa, dan membaca (Margulies 1991; Liptrap 1998; Ferguson 2000).
Catur merupakan jalan menyenangkan untuk mengajar anak-anak bagaimana berpikir dan memecahkan persoalan-persoalan pelik. Dengan demikian tak mengherankan jika makin banyak sekolah di dunia mulai memasukkan catur ke dalam kurikulum standar.
Catur di Belahan Dunia
Sebuah penelitian Dr Albert Frank di Zaire tahun 1973-1974 menemukan anak-anak yang bermain catur memiliki kecerdasan spasial (ruang), numeric (angka), administrasi, dan kemampuan mengarang. Dr Robert memberi catatan bahwa “temuan ini menunjukkan kemampuan itu tak hanya berlaku secara individual, pada satu-dua orang saja, tapi umumnya pada mereka yang bermain catur.”
Temuan Dr Frank menunjukkan mempelajari catur dapat memperkuat kemampuan spasial dan numerik. Hal ini berlaku pada mayoritas pelajar dan –tak hanya pada pecatur kuat– yang mengambil kursus catur dua jam sepekan dalam tempo satu tahun. Penelitian lain pun memperlihatkan permainan catur dapat memperkuat ingatan seorang anak (Artise).
Sebuah penelitian tahun 1990-1992 di New Brunswick, Kanada, segera menunjukkan nilai-nilai permainan catur dapat mendorong kemampuan pemecahan masalah di antara anak-anak (Gaudreau, 1992). Menggunakan permainan catur di kelas 2 sampai kelas 7 sebagai bagian kurikulum matematika menunjukkan tingkat rata-rata pemecahaan persoalan siswa meningkat drastis dari 62% menjadi 81%.
Keuntungan Catur
Catur juga terbukti meningkatkan kemampuan umum nilai IQ siswa. Dengan menggunakan metode Wechsler Intelligence Scale untuk anak-anak, sebuah penelitian di Venezuela atas 4.000 siswa kelas 2 SD menemukan peningkatan signifikan pada nilai IQ siswa.
Peningkatan ini khususnya terjadi setelah mereka mempelajari catur secara sistematik selama 4,5 bulan. Hasil ini merupakan fakta umum. Walaupun secara sosial-ekonomis dan dari jenis kelamin, anak-anak itu berbeda.
Hasil ini mengejutkan pemerintah Venezuela. Akibatnya, sejak tahun 1988/1989, pemerintah memerintahkan seluruh sekolah di Venezuela mulai memperkenalkan permainan catur.
Catur di AS
Di seluruh dunia, catur sejak lama sudah dipercaya mampu memperkokoh kemampuan intelektual. Namun baru sekarang Amerika Serikat (AS) mengakui kemampuan catur dalam peningkatan kemampuan kognitif, berpikir rasional, dan penalaran pada anak-anak.
Robert Ferguson dari Bradford, PA School District yang menguji sejumlah siswa kelas 7 sampai 9 (1979-1983), menemukan fakta, setelah menghabiskan 60-64 jam pelajaran catur selama 32 pekan, para siswa menunjukkan kemajuan berpikir kritis secara signifikan.
Penelitiannya menunjukkan hasil Tes Watson-Glaser Thinking Appraisal naik 17,3% pada anak-anak yang mengikuti kelas catur. Sementara peningkatan ini hanya 4,6% bagi anak-anak yang mengikuti kelas “pengayaan” lain, termasuk kelas pemecahan masalah dengan komputer atau kelas menulis kreatif. Maka ia berani menyimpulkan catur meningkatkan kemampuan berpikir kritis bagi anak-anak dibanding metode kelas pengayaan lainnya.
Sejak program Dr Ferguson berjalan sejak September 1987 hingga Mei 1988 seluruh siswa kelas 6 di daerah pedesaan Pennysylvania memutuskan mengambil kelas catur. Sebab, hasilnya benar-benar nyata. Peningkatan hasil ujian siswa untuk kemampuan menalar dan mengingat, terbukti terus naik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar