TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keterbatasan tidak pernah menjadi penghalang bagi Sean Winshand Cuhendi. Meski terlahir dengan hydrocephalus, Winshand berhasil menjadi salah satu pecatur muda terbaik di dunia.
Winshand dilahirkan tidak seperti anak pada umumnya. Winshand
terlahir dengan hydrocephalus, kondisi medis abnormal di mana terdapat
cairan di dalam kepalanya.
Kondisi tersebut sempat mengancam keberlangsungan hidup Winshand. Dia
sempat divonis bahwa sebelum berusia 12 tahun, tingkat intelegensinya
akan mundur atau mengalami kelumpuhan. Winshand pun sempat mengalami
kelumpuhan ketika usianya tiga tahun.
Sang ibu kemudian memberikan perlakuan berbeda kepada Winshand,
bungsu dari dua bersaudara. Winshand tidak boleh terlalu lama menangis,
karena kalau kejang kondisinya akan semakin mundur. Winshand juga tidak
boleh terkena panas matahari secara langsung, dan kepalanya tidak boleh
terbentur.
“Karena itu, saya berikan dia papan catur supaya bisa tetap main
tanpa perlu berisiko terjatuh,” ujar Henny, ibunda Winshand kepada
Tribunnews.com, Kamis (6/2/2014).
Sean Winshand Cuhendi
merupakan seorang pecatur muda yang memiliki bakat besar. Beberapa
bulan terakhir, Winshand tidak berada di Indonesia, melainkan Hungaria.
Selama Juli hingga Desember 2013, pemuda berumur 16 tahun berlatih
dan mengikuti sejumlah turnamen, untuk mengembangkan kemampuannya
memainkan bidak catur.
Selama tujuh bulan berada di Hungaria,
Winshand berhasil menjuarai lima dari 13 turnamen yang diikuti. Dalam
kurun waktu itu juga, Winshand berhasil menaikkan rating Elo-nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar