Wesley So, GM Termuda Filipina
Dari mana asal negara grand master
atau GM catur termuda di dunia saat ini? Jawaban umum tentu dari Rusia atau
negara-negara pecahannya. Keliru. Bukan pula dari Norwegia yang punya “anak
ajaib” Magnus Carlsen, atau dari China dan India. Ia justru berasal dari negara
tetangga, Filipina!
ialah Wesley Barbasa So, yang melengkapi norma GM
terakhirnya saat meraih remis berharga melawan pecatur nomor satu Iran, GM
Ehsam Ghaem Maghami, pada babak terakhir turnamen Pichay Open di Manila,
Filipina, 7 Desember 2007. Pada turnamen internasional itu, So, kelahiran 9
Oktober 1993, menoreh sejarah sebagai pecatur ketujuh termuda di dunia.
“Masayang-masaya po ako. Magandang
pamasko na ito sa akin,” kata So dalam bahasa Tagalog saat ia dipastikan meraih
GM, yang artinya: Aku sangat berbahagia (dengan gelar GM), ini hadiah Natal
yang indah buatku.
Hal yang mencengangkan, ia meraih
gelar tertinggi dalam permainan olah-pikir itu saat berumur 14 tahun, 1 bulan,
dan 28 hari. Memang dia tidak memecahkan rekor pecatur Ukraina, Sergey
Karjakin, yang meraih GM pada usia 12 tahun. Akan tetapi, Filipina layak
berbangga dengan prestasi para pecaturnya. Dua bulan sebelumnya, negeri di
utara Provinsi Sulawesi Utara ini melahirkan GM lain, Darwin Laylo, pemuda
berusia 27 tahun.
So tercatat sebagai pecatur ke-8
Filipina yang meraih GM setelah Eugene Torre, pecatur Filipina pertama yang
meraih GM pada tahun 1974, disusul almarhum Rosendo Balinas (1976), Rogelio
Antonio Jr (1998), Buenaventura “Bong” Villamayor (2000), Nelson Mariano
(2004), Mark Paragua (2005), dan Darwin Laylo (2007).
Pecatur Filipina yang menjadi
kolumnis dan analis, IM Rodolfo Tan Cardoso menggambarkan So sebagai “Bocah
Renaisans Catur Filipina”. Sebagai sesama pecatur, Cardoso punya kesan mendalam
saat So bermain catur di sebuah turnamen. Katanya, So punya naluri “membunuh”
raja lawan.
“Ia tidak ragu mengorbankan
menterinya, sebagai buah yang paling berharga, sekadar merebut ruang gerak yang
masih jauh dari kalkulasi menuju kematian raja lawan,” tuturnya.
Tidak heran, saat berusia 9 tahun,
So sudah menjuarai turnamen kelompok umur 14 tahun di negerinya. Pada usia 13
tahun ia juara nasional kelompok usia 20 tahun. Permainannya yang super-agresif
dan liar memaksa lawan mana pun berpikir keras. Salah satu yang menjadi
korbannya adalah pecatur Indonesia, GM Susanto Megaranto, yang dia kalahkan
pada sebuah turnamen di Singapura akhir tahun 2006.
Tahun 2005 adalah terobosan bagi So.
Saat itu, untuk pertama kalinya, FIDE, organisasi catur dunia, mengumumkan
peringkat Elo-nya. Bulan Juli pada tahun yang sama, ia menjadi juara dunia
kelompok usia 12 tahun. So jauh meninggalkan pecatur-pecatur lain yang lebih
dulu meraih GM, seperti Parimarjan Negi dari India dan GMW Hou Yi Fan asal
China.
Prestasi So pada tahun berikutnya
malah lebih mengesankan. Dia membuat rekor sebagai pecatur termuda yang lolos
kualifikasi mewakili negaranya pada Olimpiade Catur di Turin, Italia, saat
berusia 12 tahun. Hasilnya pun mengesankan. Ia meraih master internasional
sebelum merayakan ulang tahunnya yang ke-13. Akhir tahun 2006 So meraih norma
GM pertamanya di Bad Wiessee, Jerman, dan menang atas pecatur kuat Rusia, GM
Pruskin.
Tanpa pelatih
Tidak seperti umumnya GM lain yang
lahir karena gemblengan pelatih khusus, anak Filipina ini hanya mengandalkan
bakat alamnya, sama seperti pecatur Tanah Air, GM Cerdas Barus, yang sosoknya
kini hilang bagai ditelan Bumi. So harus belajar di sekolah menengah dan tidak
ada satu sponsor pun yang sudi membiayai turnamen-turnamen yang dia ikuti.
Ia hanya mengandalkan keuletannya
bermain dan mendedikasikan waktunya empat jam sehari khusus belajar catur. Dia
belajar sendiri. Karena tidak punya pelatih, ia “berguru” pada program komputer
catur Fritz sebelum bertarung.
Jalan menuju GM tak mudah bagi So.
Seharusnya ia bisa melengkapi norma GM-nya pada usia 13 tahun, tetapi kalah
dari GM Belov pada babak terakhir sebuah turnamen di Manila. Ia juga gagal
meraih setengah angka penting pada turnamen Zona 3.3 di Vietnam.
Dia menjuarai sejumlah turnamen di
Iran, Singapura, dan Armenia. Namun, itu pun tidak cukup buat melengkapi
gelarnya meski di Armenia ia berhasil mengalahkan pecatur harapan Inggris,
David Howell.
Melejitnya So di kancah catur dunia
mengulang masa keemasan catur Filipina saat mantan Presiden FIDE asal Filipina,
Florencio Campomanes, merajai catur regional dan internasional dalam kurun
waktu 1950-1970. Tahun 1978 Filipina menjadi sorotan dunia saat duel Anatoly
Karpov versus Victor Korchnoi digelar di Baguio City.
Bahkan, 20 tahun sebelum China
melahirkan para GM dengan subur, Filipina sudah punya pecatur legendaris GM
Eugene Torre, yang tercatat sebagai GM Asia pertama! Saat itu Filipina juga
punya pecatur kuat, GM Rosendro Balinas. Juara dunia catur Viswanathan Anand
tidak menyangkal kalau ia belajar dari Torre dan Campomanes lewat program
televisi saat Anand mengikuti ayahnya bertugas di Filipina.
Tentu yang paling bangga dengan
prestasi So adalah orangtuanya, William (sang ayah) dan Eleanor So (sang ibu).
“Saya pernah mengajarinya catur saat
ia berusia enam tahun,” ucap William yang pernah menjadi sopir bus sekolah.
“Sekarang So maju pesat karena bermain catur dengan penuh dedikasi dan
benar-benar mencintai permainan ini,” tambah William sebagaimana dikutip harian
setempat, Star.
“Ini mimpi yang menjadi kenyataan buat
Wesley,” kata Eleanor tentang anak kedua dari tiga anaknya. “Kami merasa senang
karena doa kami dikabulkan. Kami sangat berterima kasih, kerja keras dan
dedikasinya untuk catur berbuah penghargaan.”
Meski So sudah meraih gelar GM, sang
Ibu tetap menghendaki anaknya menjalani kehidupan “normal” sebagaimana remaja
seusianya. Selain itu, ia juga berharap ada pelatih lanjutan untuk lebih
mengasah kemampuan So bermain catur.
Bagi So, menjadi juara dunia
sebagaimana harapan setiap pecatur bisa jadi masih jauh. Namun, setidaknya
modal dasar untuk menuju ke sana sudah di genggamannya.
Biodata
Nama: Wesley Barbasa So
Lahir: 9 Oktober 1993
Sekolah: St Francis of Assisi College System, Bacoor, Cavite,
Filipina
Orangtua: William dan Eleanor So
Gelar FIDE: Grand Master
Usia Meraih Gelar: 14 Tahun, 1 Bulan, 28 Hari
Elo Rating: 2531
Prestasi
- Desember 2005, Masters Challengers
International Open, Singapura, pemain terbaik
kelompok usia 12
kelompok usia 12
- April 2006, Dubai Open Chess
Championship, Sheikh Rashid Bin Hamadan Ak-
Maktoum Cup, Dubai, Uni Emirat Arab, meraih norma master internasional pertama
Maktoum Cup, Dubai, Uni Emirat Arab, meraih norma master internasional pertama
- Mei 2006, Olimpiade Catur Dunia
ke-37 di Turin, Italia, sebagai peserta termuda
- Juni 2006, San Marino Open
Internationale de Scacchi, San Marino Republic, pemain
terbaik di bawah usia 16, meraih norma master internasional ke-2.
terbaik di bawah usia 16, meraih norma master internasional ke-2.
Agustus 2006, IGB Dato Arthur Tan
Malaysia Open Chess Championship, Kuala Lumpur, pemain terbaik usia di bawah
16, meraih meraih norma master internasional ke-3.
- Oktober 2006, dinobatkan FIDE
sebagai master internasional
- November 2006, meraih norma GM
pertama di Offene Internationale Bayerische
Schaha Meisterschaft, Bad Wiessee, Jerman
Schaha Meisterschaft, Bad Wiessee, Jerman
- Oktober 2007, meraih norma GM ke-2
di World Junior Chess Championship
- Desember 2007, meraih norma GM
ke-3 di Pichay Cup International Chess
Tournament. Menjadi GM ke-7 termuda di dunia dan GM termuda sepanjang sejarah
catur Filipina.
Tournament. Menjadi GM ke-7 termuda di dunia dan GM termuda sepanjang sejarah
catur Filipina.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar